Komponen Kopling Manual beserta Fungsinya
Komponen Kopling Manual
Bagi sahabat BAS yang memiliki mobil manual, tentu harus memahami keseluruhan komponen kopling manual beserta fungsinya. Pasa mobil bertransmisi manual, keberadaan kopling sangat penting. Kopling berfungsi dalam membantu sistem transmisi mobil beroperasi, dan menjaga perputaran mesin. Hal tersebut dapat terjadi karena kopling adalah sebuah rangkaian mekanis yang tersusun atas beberapa komponen yang saling berhubungan. Sebelum masuk lebih jauh lagi alangkah baiknya sahabat BAS mengenal komponen kopling manual beserta fungsi. Simak penjelasan berikut ini !
Komponen kopling mobil manual yang perlu sahabat BAS tahu ada 11 komponen yaitu :
1] Pedal Kopling (clutch pedal)
Pedal adalah komponen input yang nantinya diterjemahkan menjadi pengendalian kopling. Cara kerjanya serupa dengan pengungkit. Di bagian pangkal pedal, terdapat engsel yang terhubung langsung dengan push rod. Push rod inilah yang menghubungkan pedal dengan piston master silinder kopling. Pedal dapat disesuaikan tingginya sesuai dengan kebutuhan pengemudi. Jika sahabat BAS merasa pedal terlalu tinggi atau sulit diinjak, jangan ragu untuk melakukan setelan ulang. Kenyamanan sahabat BAS dalam menginjak kopling akan sangat mempengaruhi keselamatan berkendara. Oleh karena itu fungsi kopling akan tergantung pada bagian ini.
2] Master Silinder Kopling
Komponen kopling pada mobil manual kedua adalah master silinder. Fungsinya adalah untuk mengubah tenaga mekanis dari pedal menjadi tekanan hidrolik. Master silinder kopling dilengkapi dengan sebuah piston. Di samping itu, master silinder kopling juga masih terhubung dengan sistem pengereman melalui selang minyak rem. Komponen kepala silinder memiliki water jacket yang berfungsi sebagai saluran air pendingin yang digunakan untuk mendinginkan mesin sehingga mesin dapat terhindar dari overheat.
3] Mater Silinder Kopling Atas
Master silinder kemudian dibagi menjadi dua, yaitu master silinder kopling atas dan master silinder kopling bawah. Master silinder kopling atas terhubung langsung dengan push rod sehingga fungsinya adalah untuk menerima tekanan dari pedal kopling. Tekanan tersebut kemudian diteruskan ke master silinder kopling bawah melalui fluida atau cairan khusus. Bagian ini penting dalam cara kerja kopling.
4] Master Silinder Kopling Bawah
Selanjutnya ada master silinder kopling bawah. Komponen ini memiliki fungsi untuk menerima tekanan dari master silinder kopling atas. Tekanan tersebut disalurkan oleh fluida khusus. Dari master silinder kopling bawah, barulah tekanan diteruskan ke release fork atau garpu pembebas yang fungsinya sebagai semacam media pendorong.
5] Actuator Cylinder
Dari komponen master silinder, Anda akan menemukan actuator cylinder dibagian dalam. Fungsi dari komponen ini adalah untuk mengubah tekanan hidrolik kembali menjadi tenaga mekanis. Ada dua jenis actuator cylinder yang sering digunakan, yaitu tipe luar dan tipe dalam. Tipe luar terletak di luar rumah kopling. Pada umumnya, tipe ini juga dilengkapi dengan adjuster untuk mengatur ketinggian kopling. Sedangkan untuk tipe dalam, letaknya ada di dalam rumah kopling.
Ciri khasnya adalah tidak memiliki release fork karena gerakan dari actuator langsung diteruskan ke release bearing. Selain itu, tipe ini juga tidak memiliki adjuster. Biasanya tipe ini digunakan pada mobil-mobil berpenggerak depan.
6] Hydraulic Clutch Pie
Hydraulic clutch pie adalah komponen kopling pada mobil manual berbentuk pipa yang bertugas mengalirkan tekanan hidrolik. Biasanya pipa ini terbuat dari material high pressure flexible. Material ini digunakan karena tingginya tekanan hidrolik yang mengalir di dalam pipa. Meski begitu, biasanya pada bagian ujung pipa akan terdapat perubahan material.
Umumnya, kebanyakan ujung hydraulic clutch pipe menggunakan material mika. Namun, ada juga yang terbuat dari material besi. Material mika dipilih karena relatif kuat dan ringan. Meski begitu, untuk melepaskan bagian ujung ini, sahabat BAS perlu hati-hati karena material tersebut bisa berisiko rapuh.
7] Garpu Pembebas (release fork)
Garpu pembebas merupakan komponen kopling pada mobil manual yang bertugas untuk mengubah tenaga mekanis dari actuator cylinder agar dapat diteruskan ke release bearing. Komponen ini bekerja dengan prinsip yang sama dengan pedal kopling, yaitu prinsip pengungkit. Panjang garpu akan sangat memengaruhi besar tekanan yang dihasilkan.
Garpu pembebas dengan lengan yang panjang umum ditemukan pada kendaraan dengan beban berat seperti truk dan bus. Ini karena lengan garpu yang panjang akan membuat kopling semakin ringan. Sedangkan garpu pembebas yang lebih pendek umum ditemukan pada mobil multi-purpose vehicle (MPV) dan sedan.
8] Release Bearing
Release bearing memiliki tugas untuk menyalurkan tekanan yang berasal dari release fork atau actuator cylinder. Dengan begitu, tekanan dapat digunakan untuk menekan pegas diafragma. Bentuknya serupa cincin tebal, sehingga memungkinkan release bearing untuk mampu terhubung dengan garpu pembebas sekaligus pegas diafragma.
9] Tutup Kopling (clutch cover)
Komponen kopling manual selanjutnya adalah tutup kopling atau clutch cover. Tutup kopling bertindak layaknya sebuah "rumah" bagi beberapa komponen seperti pegas diafragma serta alat penekan. Letaknya menyelimuti kampas kopling dan langsung terhubung dengan roda gila (flywheel). Konfigurasi seperti ini membuat tutup kopling ikut berputar saat roda gila berputar. Pegas diafragma yang ada di dalam tutup kopling bertugas menekan pelat penekan. Ini terjadi saat sahabat BAS sedang tidak menginjak pedal kopling. Sebaliknya, saat sahabat BAS menginjak pedal kopling, pegas diafragma akan menarik pelat penekan.
10] Pelat Penekan (pressure plate)
Proses kerjanya pressure plate sangat mudah untuk dipahami. Pressure plate / pelat penekan memiliki fungsi untuk menekan clutch plate dan meneruskan tekanan dari friction plate menuju kampas kopling. Dengan begitu, kampas kopling pun akan terhimpit roda gila. Bentuknya serupa piringan yang terbuat dari material besi tuang dengan lubang di bagian tengah. Pelat penekan tersebut akan berputar megikuti putaran gigi primer kopling.
Komponen ini dibuat tebal agar mampu menahan tekana tanpa terjadi keausan. Letaknya berdekatan dengan tutup kopling dan kampas kopling. Sama seperti tutup kopling, pelat penekan juga akan ikut bergerak saat roda gila bergerak.
11] Pelat Kopling
Pelat kopling adalah sebuah komponen yang fungsinya sebagai penerima putaran mesin agar dapat diteruskan ke transmisi. Pelat kopling yang optimal harus mampu meneruskan atau menyalurkan putara mesin dengan halus. Oleh karenanya, pelat kopling selalu terbuat dari material yang kuat seperti baja dan kemudian dilapisi dengan bantalan kampas. Letaknya berada diantara pelat penekan dan roda gila. Pada saat kopling digunakan, maka komponen ini pun akan terhimpit pelat penekan dan roda gila. Dengan begitu, putaran mesin dapat terhubung. Sedangkan saat kopling tidak digunakan, komponen ini akan terlepas dari pelat penekan dan roda gila.
Di dalam pelat kopling ada beberapa komponen lainnya, yaitu :
- Clutch Hub
- Disk Plate atau Plat Kopling
- Torsion Dumper
- Facing atau Kampas Kopling
- Cushion Plate
- Rivet atau Paku Keling
Komentar
Posting Komentar